Pages

cara sablon manual

Wahh.., lama ga posting ni.. entah karena kesibukan ato kemalasan, nyang jelas baru mo post lagi ni.
Post kali ini saya mo post tentang teknik sablon kaos demi Memenuhi permintaan dari seseorang yang bertanya ma saya tentang persablonan. Mungkin karena tau saya dahulu kala pernah bergerak di bidang sablon menyablon.
Ok lah.. langsung aja ke pointnya, disini saya akan menjelaskan tentang teknik sablon kaos dari mulai peralatan, bahan dan proess secara garis besarnya ajah.. siap Mas Bro..?
1. Siapkan alat dan bahan
a. Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)

Screen atau kain gasa adalah sehelai kain yang punya kerapatan tertentu dan direntangkan diatas bingkai kayu atau alumunium. Kerapatan screen berbeda-beda untuk setiap media yang akan disablon. Untuk media sablon kain atau kaos, biasanya memakain screen dengan ukuran kerapatan T48, T54, T61, T77 dan T90 yang mana ukuran tersebut mempunyai pori-pori yang kasar.

b.      Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
Rakel terbuat dari karet sintetis dan dipasang di gagang kayu yang digunakan sebagai alat penyapu tinta di atas screen. Rakel mempunyai bermacam jenis sesuai kegunaannya masing-masing, dapat dibedakan dari ujung mata dari karetnya tersebut. Beberapa rakel yang banyak dijumpai dipasaran diantaranya: Rakel Segitiga, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tipis), Rakel Cembung, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tebal), Rakel segi empat, (Bisa digunakan untuk hasil tebal maupun tipis).
Untuk Sablon di media kaos saya sendiri lebih memilih untuk memakai Rakel cembung. Atau sebenarnya penggunaan rakel disesuaikan juga dengan kebutuhan hasil yang diinginkan. (kumaha kalincahan maenkeun tangan we lah… hehe..).

c. Obat Afdruk (Apreuk ; bs sunda)
Yaitu terdiri dari dua komponen cairan kental/emulsion dan sensitizer yang biasanya berwarna orange dan berwadah lebih kecil dari emulsion-nya. Obat afdruk (asa teu pantes nyebut obat teh lah.. jiga jang nu gering bae… kita sebut ULANO sajah yah..). ULANO hanya salah satu merk dari peranti tersebut, walaupun sebenarnya masih banyak brand-brand obat afdruk yang lain yang ada dipasaran. Tetapi disini kita pakai ulano sajah yang kebanyakan dipakai orang.
Ada dua macam jenis dari ulano sesuai penggunaannya.
Ulano 133, 569
untuk penyablonan menggunakan cat minyak (oil base), seperti M3, M4, Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
Ulano TZ-TZD
penyablonan menggunakan cat air (water base) seperti tekstil color, Pigmen, dan tinta-tinta lain yang berbasis air.

d. Mika
Boleh pakai penggaris, mistar, jidar, bekas kartu nama, ato bekas kartu perdana, ato kartu remi. Digunakan untuk menyaputkan Ulano di atas screen supaya rata dan tipis disaat akan melangsungkan prosesi afdruk.

e. Busa dan Kaca
Busa usahakan yang berwarna hitam dengan tebal sekitar kurang lebih 5cm atau disesuaikan sajah, besarnya juga disesuaikan dengan besar screen yang akan dipakai.
Kaca dengan tebal 5mm besarnya disesuaikan pula dengan screen yang akan dipakai.
Busa dan kaca tersebut nantinya digunakan untuk menjepit film di atas screen saat prosesi afdruk.

f. Semprotan air
Menggunakan semprotan air biasa ga usah pake steem. Digunakan untuk membersihkan sisa emulsi yang masih menempel di screen saat pencucian hasil afdruk.

g. Triplek
Ga usah gede-gede, sesuaikan saja dengan besar media kaos yang akan di sablon. Triplek digunakan untuk alas kaos ketika proses sablon berlangsung.

h. Lem Kaos / lem sticker
Lem digunakan untuk merekatkan kaos di triplek atau alas supaya kaos tidak bergeser saat disablon, selain itu saat berguna pula ketika melakukan penyablonan dengan banyak warna. Lem beragam macam dipasaran, ada yang spray ada juga yang cairan biasa dioleskan dengan kuas.

i. Hairdryer
Hairdryer yang biasa dipake ibu-ibu bebenah rambut. Digunakan untuk mengeringkan Ulano setelah disaputkan ke screen.

j. Tinta Sablon
Tinta untuk sablon banyak macamnya, penggunaan tinta harus disesuaikan dengan media yang akan disablon. Untuk pencetakan diatas media plastic, kertas, kain, kulit, kaos, kaca, dll mempunyai jenis tinta masing-masing. Karena disini yang akan dibahas hanya sablon kaos, makana hanya tinta tekstil ajah yang akan saya jelaskan disinih:
- Tinta Karet
Tinta ini bias dipakai untuk semua bahan jenis katun atau semi polyester. Tetapi walaupun begitu, jika ternyata kandungan polyester kain tersebut terlalu tinggi, disarankan memakai tinta karet yang khusus diformulasikan untuk bahan polyester.
Pencampuran tinta karet dan pigmen ada takaran tertentu agar hasil yang didapat maksimal, yaitu 9:1 dimana untuk 1 kg tinta pencampurannya yaitu 900gr tinta karet dan 100gr pigmen warna.
- Rubber Transparant / GL Transparant
Sesuai dengan namanya, tinta ini bersifat transparan ato tembus pandang. Sangat cocok untuk sablon separasi dan raster halus juga memiliki kepekatan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan pasta karet biasa. Tetapi tinta ini tidak bisa digunakan diatas media kain yang berwarna gelap karena sifatnya yang transparan. Kalau dipakai diatas kain yang berwarna gelap harus di blok putih dulu.
- Medium / Extender / Pigmen
Sama seperti jenis tinta diatas, tinta jenis ini juga mempunyai sifat tembus pandang alias transparan, tetapi kualitasnya tidak sebagus GL transparan. Tinta ini biasanya digunakan untuk pencetakan yang tidak begitu memerlukan kualitas prima. (murah meriah…)
- Puff / Foaming
Tinta jenis ini akan mengembang bila melalui proses curing (pengepresan) yang benar. Efek pengembangannya dapat diatur dengan menambahkan pasta karet kedalamnya. Selain itu lamanya pengepresan dan suhu panas dalam proses pengepresan sangat mempengaruhi hasil pengembangan dari tinta ini.
- Tinta Plastisol
Tinta yang satu ini boleh dibilang jarang digunakan oleh penyablon-penyablon biasa, mengingat harganya yang lumayan mahal juga proses dan peralatan yang digunakan pun cukup mahal pula untuk melakukan proses drying dan curingnya. Karena tinta ini cukup unik, dia tidak akan mengering tanpa melalui proses curing yang benar. Tinta ini sangat kuat dan tidak mudah rusak saat pencucian. Selain itu dapat menghasilkan warna-warna yang mantapp, terutama untuk penyablonan raster yang membutuhkan detail tinggi.
- Super White
Hampir mirip dengan tinta GL, tetapi memiliki kelebihan daya tutup yang lebih baik dan menghasilkan warna putih yang tegas dan terang. Sangat cocok untuk sablon diatas kain yang berwarna gelap.
Penjelasan mengenai tinta mungkin cukup segitu dulu ajah lah.. walau sebenarnya masih banyak selain dari jenis-jenis tinta diatas  berikut aksesories-aksesories tambahan lainnya yang suka dipakai oleh para penyablon. Mungkin bias dibahas lagi di laen postingan lah…. J
Ok deh.. Om Bro..Mas Bro.. sepertinya peralatan dan perlengkapan kita diatas sudah cukup memenuhi untuk praktek dasar sablon kaos. Sekarang mari kita langsung menuju proses sablon dari awal.
1. Proses pembuatan film / klise
Film atau klise adalah gambar atau desain yang di print diatas plastic transparan atau kertas kalkir. Pembuatan film bisa kita kerjakan sendiri kalau bisa maenin program-program desain grafis vector seperti corel draw atau freehand atau dll. Kalau kemampuan kita terbatas dalam menggunakan program-program tersebut, baiknya kita mafaatkan saja jasa tukang setting. Banyak kok bertebaran jasa-jasa tukang setting, kita tinggal berikan saja konsep dari desain yang kita inginkan, nanti biar tukang settingnya sendiri nyang repot..
Disini sebagai contoh saya punya film nyang lagi di print dapet dari buka-buka kakus… aeh kaskus…

2. Proses Afdruk
Yaitu sebuah prosesi pemindahan gambar yang ada di film/klise ke screen sehingga screen siap digunakan untuk mencetak gambar di puluhan bahkan ratusan kaos.
Berikut prosesnya:
a. Siapkan screen kosong, bersihkan dan pastikan tidak ada kotoran sedikitpun yang menghalangi pori-pori kain screen.
b. Siapkan adonan afdruk dengan mencampur Ulano emulsion dan sensitizer secukupnya dengan perbandingan 1:9, yaitu 1 sensitizer, 9 emulsion diaduk sampai benar-benar nyampur.
c. Saputkan adonan Ulano di permukaan screen luar dalam menggunakan mika, penggaris, atau apa saja yang penting rata.

d. Setelah benar-benar disaputkan rata diatas screen, kemudian keringkan menggunakan hairdryer atau bisa juga menggunakan kipas angin.

PENTING..!
Selama proses penampuran adonan Ulano, penyaputan diatas screen sampai pengeringan, baiknya dikerjakan di ruangan yang tidak terlalu terkena cahaya matahari atau lampu yang kuat. Karena Ulano yang telah dicampur dengan sensitizer mempunyai kepekaan terhadap cahaya, sehingga bisa menyebabkan proses afdruk gagal.
e. Setelah kering, kemudian ambil film/klise, busa dan kaca  yang telah kita siapkan tadi. Ganjalkan busa dibagian bawah screen, letakan film diatas screen dengan posisi terbalik lalu jepit dan tekan dengan kaca.

Setelah langkah-langkah diatas selesai, barulah screen yang telah kita lengkapi dengan busa, kaca, film, yang telah kita tumpuk tadi dibawa keluar untuk menerima pencahayaan dari sinar matahari langsung. Proses penyinaran tidak perlu lama-lama, perkirakan saja sekitar 20 – 30 detik. Apalagi kalau kondisi cahaya matahari lagi terik sangat.
f. Setelah proses pencahayaan dirasa cukup, screen kita bawa kembali ke tempat teduh, busa, kaca, dan film yang tadi numpuk diatas screen kita lepaskan kemudian siramlah screen dengan air untuk memunculkan gambar yang telah tercetak di atas screen hasil penyinaran dari proses afdruk tadi. Bersihkan dan perjelas gambar yang Nampak di screen menggunakan semprotan.

Setelah gambar di screen sudah cukup jelas dan bersih keringkan kembali screen, bias kembali memakai hairdryer atau dijemur di terik matahari. Setelah kering screen baru siap untuk digunakan.
4. Proses penyablonan
Setelah proses afdruk diatas rampung, kita lanjutkan dengan proses penyablonan. Untuk peraktek kali ini, kita gunakan saja tinta GL biasa.
a. Ambil triplek dan lem kaos yang telah kita siapkan tadi, lalu semprotkan atau sapukan secara merata lem di permukaan triplek. Ini berguna agar kaos tidak bergeser saat penyablonan.
b. Setelah dirasa lem sudah merata dioleskan keseluruh permukaan triplek, masukan triplek kedalam kaos yang akan kita sablon dan ratakan dengan tangan jangan sampai ada kerutan-kerutan dipermukaan kaos.

c. Sekarang kaos telah siap untuk disablon. Letakan screen yang telah kita afdruk tadi di atas kaos, posisikan letak gambar ditengah kaos atau terserah disebelah mana sesuai keinginan kita.

d. Setelah langkah diatas rampung, tuangkan cat di atas screen. Cat dituangkan diluar gambar yang akan kita sablon.

e. Setelah cat dituangkan rata dari ujung ke ujung, kini saatnya penyapuan tinta menggunakan rakel yang telah kita persiapkan. Dalam penyapuan tinta, rakel jangan terlalu ditekan juga jangan terlalu ngangkang, sedang-sedang saja. Disini diperlukan latihan terus-menerus, nantinya akan ketemu dengan sendirinya seperti apa dan bagaimana penekanan rakel saat penyapuan tinta agar menghasilkan sablonan yang bagus. Perhatikan, screen jangan sampai bergeser saat penyapuan tinta.

f. Setelah tinta rata disapukan dengan rakel keseluruh permukaan gambar, angkat screen dan lihat hasilnya. Kaos telah berhasil kita sablon, keringkan dengan dijemur dengan tanpa membuka dulu alas tripleknya.
Proses penyablonan selesai.
Teknik diatas hanyalah teknik dasar sablon kaos. Sebenarnya ada berbagai macam trik-trik lagi yang suka dipakai para penyablon-penyablon dalam prosesi sablon kaos untuk membuahkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini latihan-latihan dan percobaan-percobaan sangat membantu keterampilan kita dalam menyablon.
Cukup disinilah dulu postingan saya tentang teknik dasar sablon kaos Mas Bro.. n tarima kasih bagi pemilik gambar-gambar di kaskus yang udah saya pinjam gambar-gambarnya. Berhubung saya kaga punya foto-foto proses sablon saya sendiri..
Sakian,  semoga dapat dipahami dan bermanfaat…..
Wahh.., lama ga posting ni.. entah karena kesibukan ato kemalasan, nyang jelas baru mo post lagi ni.
Post kali ini saya mo post tentang teknik sablon kaos demi Memenuhi permintaan dari seseorang yang bertanya ma saya tentang persablonan. Mungkin karena tau saya dahulu kala pernah bergerak di bidang sablon menyablon.
Ok lah.. langsung aja ke pointnya, disini saya akan menjelaskan tentang teknik sablon kaos dari mulai peralatan, bahan dan proess secara garis besarnya ajah.. siap Mas Bro..?
1. Siapkan alat dan bahan
a. Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)

Screen atau kain gasa adalah sehelai kain yang punya kerapatan tertentu dan direntangkan diatas bingkai kayu atau alumunium. Kerapatan screen berbeda-beda untuk setiap media yang akan disablon. Untuk media sablon kain atau kaos, biasanya memakain screen dengan ukuran kerapatan T48, T54, T61, T77 dan T90 yang mana ukuran tersebut mempunyai pori-pori yang kasar.

b.      Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
Rakel terbuat dari karet sintetis dan dipasang di gagang kayu yang digunakan sebagai alat penyapu tinta di atas screen. Rakel mempunyai bermacam jenis sesuai kegunaannya masing-masing, dapat dibedakan dari ujung mata dari karetnya tersebut. Beberapa rakel yang banyak dijumpai dipasaran diantaranya: Rakel Segitiga, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tipis), Rakel Cembung, (Digunakan untuk sablon dengan hasil tebal), Rakel segi empat, (Bisa digunakan untuk hasil tebal maupun tipis).
Untuk Sablon di media kaos saya sendiri lebih memilih untuk memakai Rakel cembung. Atau sebenarnya penggunaan rakel disesuaikan juga dengan kebutuhan hasil yang diinginkan. (kumaha kalincahan maenkeun tangan we lah… hehe..).

c. Obat Afdruk (Apreuk ; bs sunda)
Yaitu terdiri dari dua komponen cairan kental/emulsion dan sensitizer yang biasanya berwarna orange dan berwadah lebih kecil dari emulsion-nya. Obat afdruk (asa teu pantes nyebut obat teh lah.. jiga jang nu gering bae… kita sebut ULANO sajah yah..). ULANO hanya salah satu merk dari peranti tersebut, walaupun sebenarnya masih banyak brand-brand obat afdruk yang lain yang ada dipasaran. Tetapi disini kita pakai ulano sajah yang kebanyakan dipakai orang.
Ada dua macam jenis dari ulano sesuai penggunaannya.
Ulano 133, 569
untuk penyablonan menggunakan cat minyak (oil base), seperti M3, M4, Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
Ulano TZ-TZD
penyablonan menggunakan cat air (water base) seperti tekstil color, Pigmen, dan tinta-tinta lain yang berbasis air.

d. Mika
Boleh pakai penggaris, mistar, jidar, bekas kartu nama, ato bekas kartu perdana, ato kartu remi. Digunakan untuk menyaputkan Ulano di atas screen supaya rata dan tipis disaat akan melangsungkan prosesi afdruk.

e. Busa dan Kaca
Busa usahakan yang berwarna hitam dengan tebal sekitar kurang lebih 5cm atau disesuaikan sajah, besarnya juga disesuaikan dengan besar screen yang akan dipakai.
Kaca dengan tebal 5mm besarnya disesuaikan pula dengan screen yang akan dipakai.
Busa dan kaca tersebut nantinya digunakan untuk menjepit film di atas screen saat prosesi afdruk.

f. Semprotan air
Menggunakan semprotan air biasa ga usah pake steem. Digunakan untuk membersihkan sisa emulsi yang masih menempel di screen saat pencucian hasil afdruk.

g. Triplek
Ga usah gede-gede, sesuaikan saja dengan besar media kaos yang akan di sablon. Triplek digunakan untuk alas kaos ketika proses sablon berlangsung.

h. Lem Kaos / lem sticker
Lem digunakan untuk merekatkan kaos di triplek atau alas supaya kaos tidak bergeser saat disablon, selain itu saat berguna pula ketika melakukan penyablonan dengan banyak warna. Lem beragam macam dipasaran, ada yang spray ada juga yang cairan biasa dioleskan dengan kuas.

i. Hairdryer
Hairdryer yang biasa dipake ibu-ibu bebenah rambut. Digunakan untuk mengeringkan Ulano setelah disaputkan ke screen.

j. Tinta Sablon
Tinta untuk sablon banyak macamnya, penggunaan tinta harus disesuaikan dengan media yang akan disablon. Untuk pencetakan diatas media plastic, kertas, kain, kulit, kaos, kaca, dll mempunyai jenis tinta masing-masing. Karena disini yang akan dibahas hanya sablon kaos, makana hanya tinta tekstil ajah yang akan saya jelaskan disinih:
- Tinta Karet
Tinta ini bias dipakai untuk semua bahan jenis katun atau semi polyester. Tetapi walaupun begitu, jika ternyata kandungan polyester kain tersebut terlalu tinggi, disarankan memakai tinta karet yang khusus diformulasikan untuk bahan polyester.
Pencampuran tinta karet dan pigmen ada takaran tertentu agar hasil yang didapat maksimal, yaitu 9:1 dimana untuk 1 kg tinta pencampurannya yaitu 900gr tinta karet dan 100gr pigmen warna.
- Rubber Transparant / GL Transparant
Sesuai dengan namanya, tinta ini bersifat transparan ato tembus pandang. Sangat cocok untuk sablon separasi dan raster halus juga memiliki kepekatan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan pasta karet biasa. Tetapi tinta ini tidak bisa digunakan diatas media kain yang berwarna gelap karena sifatnya yang transparan. Kalau dipakai diatas kain yang berwarna gelap harus di blok putih dulu.
- Medium / Extender / Pigmen
Sama seperti jenis tinta diatas, tinta jenis ini juga mempunyai sifat tembus pandang alias transparan, tetapi kualitasnya tidak sebagus GL transparan. Tinta ini biasanya digunakan untuk pencetakan yang tidak begitu memerlukan kualitas prima. (murah meriah…)
- Puff / Foaming
Tinta jenis ini akan mengembang bila melalui proses curing (pengepresan) yang benar. Efek pengembangannya dapat diatur dengan menambahkan pasta karet kedalamnya. Selain itu lamanya pengepresan dan suhu panas dalam proses pengepresan sangat mempengaruhi hasil pengembangan dari tinta ini.
- Tinta Plastisol
Tinta yang satu ini boleh dibilang jarang digunakan oleh penyablon-penyablon biasa, mengingat harganya yang lumayan mahal juga proses dan peralatan yang digunakan pun cukup mahal pula untuk melakukan proses drying dan curingnya. Karena tinta ini cukup unik, dia tidak akan mengering tanpa melalui proses curing yang benar. Tinta ini sangat kuat dan tidak mudah rusak saat pencucian. Selain itu dapat menghasilkan warna-warna yang mantapp, terutama untuk penyablonan raster yang membutuhkan detail tinggi.
- Super White
Hampir mirip dengan tinta GL, tetapi memiliki kelebihan daya tutup yang lebih baik dan menghasilkan warna putih yang tegas dan terang. Sangat cocok untuk sablon diatas kain yang berwarna gelap.
Penjelasan mengenai tinta mungkin cukup segitu dulu ajah lah.. walau sebenarnya masih banyak selain dari jenis-jenis tinta diatas  berikut aksesories-aksesories tambahan lainnya yang suka dipakai oleh para penyablon. Mungkin bias dibahas lagi di laen postingan lah…. J
Ok deh.. Om Bro..Mas Bro.. sepertinya peralatan dan perlengkapan kita diatas sudah cukup memenuhi untuk praktek dasar sablon kaos. Sekarang mari kita langsung menuju proses sablon dari awal.
1. Proses pembuatan film / klise
Film atau klise adalah gambar atau desain yang di print diatas plastic transparan atau kertas kalkir. Pembuatan film bisa kita kerjakan sendiri kalau bisa maenin program-program desain grafis vector seperti corel draw atau freehand atau dll. Kalau kemampuan kita terbatas dalam menggunakan program-program tersebut, baiknya kita mafaatkan saja jasa tukang setting. Banyak kok bertebaran jasa-jasa tukang setting, kita tinggal berikan saja konsep dari desain yang kita inginkan, nanti biar tukang settingnya sendiri nyang repot..
Disini sebagai contoh saya punya film nyang lagi di print dapet dari buka-buka kakus… aeh kaskus…

2. Proses Afdruk
Yaitu sebuah prosesi pemindahan gambar yang ada di film/klise ke screen sehingga screen siap digunakan untuk mencetak gambar di puluhan bahkan ratusan kaos.
Berikut prosesnya:
a. Siapkan screen kosong, bersihkan dan pastikan tidak ada kotoran sedikitpun yang menghalangi pori-pori kain screen.
b. Siapkan adonan afdruk dengan mencampur Ulano emulsion dan sensitizer secukupnya dengan perbandingan 1:9, yaitu 1 sensitizer, 9 emulsion diaduk sampai benar-benar nyampur.
c. Saputkan adonan Ulano di permukaan screen luar dalam menggunakan mika, penggaris, atau apa saja yang penting rata.

d. Setelah benar-benar disaputkan rata diatas screen, kemudian keringkan menggunakan hairdryer atau bisa juga menggunakan kipas angin.

PENTING..!
Selama proses penampuran adonan Ulano, penyaputan diatas screen sampai pengeringan, baiknya dikerjakan di ruangan yang tidak terlalu terkena cahaya matahari atau lampu yang kuat. Karena Ulano yang telah dicampur dengan sensitizer mempunyai kepekaan terhadap cahaya, sehingga bisa menyebabkan proses afdruk gagal.
e. Setelah kering, kemudian ambil film/klise, busa dan kaca  yang telah kita siapkan tadi. Ganjalkan busa dibagian bawah screen, letakan film diatas screen dengan posisi terbalik lalu jepit dan tekan dengan kaca.

Setelah langkah-langkah diatas selesai, barulah screen yang telah kita lengkapi dengan busa, kaca, film, yang telah kita tumpuk tadi dibawa keluar untuk menerima pencahayaan dari sinar matahari langsung. Proses penyinaran tidak perlu lama-lama, perkirakan saja sekitar 20 – 30 detik. Apalagi kalau kondisi cahaya matahari lagi terik sangat.
f. Setelah proses pencahayaan dirasa cukup, screen kita bawa kembali ke tempat teduh, busa, kaca, dan film yang tadi numpuk diatas screen kita lepaskan kemudian siramlah screen dengan air untuk memunculkan gambar yang telah tercetak di atas screen hasil penyinaran dari proses afdruk tadi. Bersihkan dan perjelas gambar yang Nampak di screen menggunakan semprotan.

Setelah gambar di screen sudah cukup jelas dan bersih keringkan kembali screen, bias kembali memakai hairdryer atau dijemur di terik matahari. Setelah kering screen baru siap untuk digunakan.
4. Proses penyablonan
Setelah proses afdruk diatas rampung, kita lanjutkan dengan proses penyablonan. Untuk peraktek kali ini, kita gunakan saja tinta GL biasa.
a. Ambil triplek dan lem kaos yang telah kita siapkan tadi, lalu semprotkan atau sapukan secara merata lem di permukaan triplek. Ini berguna agar kaos tidak bergeser saat penyablonan.
b. Setelah dirasa lem sudah merata dioleskan keseluruh permukaan triplek, masukan triplek kedalam kaos yang akan kita sablon dan ratakan dengan tangan jangan sampai ada kerutan-kerutan dipermukaan kaos.

c. Sekarang kaos telah siap untuk disablon. Letakan screen yang telah kita afdruk tadi di atas kaos, posisikan letak gambar ditengah kaos atau terserah disebelah mana sesuai keinginan kita.

d. Setelah langkah diatas rampung, tuangkan cat di atas screen. Cat dituangkan diluar gambar yang akan kita sablon.

e. Setelah cat dituangkan rata dari ujung ke ujung, kini saatnya penyapuan tinta menggunakan rakel yang telah kita persiapkan. Dalam penyapuan tinta, rakel jangan terlalu ditekan juga jangan terlalu ngangkang, sedang-sedang saja. Disini diperlukan latihan terus-menerus, nantinya akan ketemu dengan sendirinya seperti apa dan bagaimana penekanan rakel saat penyapuan tinta agar menghasilkan sablonan yang bagus. Perhatikan, screen jangan sampai bergeser saat penyapuan tinta.

f. Setelah tinta rata disapukan dengan rakel keseluruh permukaan gambar, angkat screen dan lihat hasilnya. Kaos telah berhasil kita sablon, keringkan dengan dijemur dengan tanpa membuka dulu alas tripleknya.
Proses penyablonan selesai.
Teknik diatas hanyalah teknik dasar sablon kaos. Sebenarnya ada berbagai macam trik-trik lagi yang suka dipakai para penyablon-penyablon dalam prosesi sablon kaos untuk membuahkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini latihan-latihan dan percobaan-percobaan sangat membantu keterampilan kita dalam menyablon.
Cukup disinilah dulu postingan saya tentang teknik dasar sablon kaos Mas Bro.. n tarima kasih bagi pemilik gambar-gambar di kaskus yang udah saya pinjam gambar-gambarnya. Berhubung saya kaga punya foto-foto proses sablon saya sendiri..
Sakian,  semoga dapat dipahami dan bermanfaat…..